“DISTOSIA KELAINAN JANIN “
YAYASAN DARUL
MA’ARIF AL-INSAN BATURAJA
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN AL-MA’RIF
PROGRAM DIPLOMA III
KEBIDANAN
TAHUN AKADEMI 2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Persalinan
normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa
intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama
yaitukekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan
janin (passanger). Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon
ibu ), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan.
Dengan
adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor "P"
tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung. Bila ada
gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan atau
gangguan pada jalannya persalinan.
Kelambatan
atau kesulitan persalinan ini disebut distosia. Salah satu penyebab dari
distosia karena adalah kelainan janin. Distosia berpengaruh buruk bagi
ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan
prognosis ibu dan janin.
Yang
dimaksud dengan distosia adalah persalinan yang sulit ditandai dengan adanya
hambatan kemajuan dalam persalinan. Persalinan yang normal (Eutocia) ialah
persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan di dalam
24 jam, tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebihan pada ibu dan anak ( Mochtar
R,1998 )
Penyebab distosia dapat dibagi dalam 3 golongan besar yaitu :
1. Distosia karena kekuatan-kekuatan yang mendorong anak yang tidak memadai, yaitu :
Kelainan HISF
Kekuatan mengejan kurang kuatF
2. Distosia karena adanya kelainan letak janin atau kelainan fisik janin.
3. Distosia karena adanya kelainan pada jalan lahir.
( Mochtar R,1998 )
Penyebab distosia dapat dibagi dalam 3 golongan besar yaitu :
1. Distosia karena kekuatan-kekuatan yang mendorong anak yang tidak memadai, yaitu :
Kelainan HISF
Kekuatan mengejan kurang kuatF
2. Distosia karena adanya kelainan letak janin atau kelainan fisik janin.
3. Distosia karena adanya kelainan pada jalan lahir.
( Mochtar R,1998 )
2. TUJUAN
·
Mengetahui penyebab distosia pada
persalinan karena kelainan janin
·
Mengetahui apa saja
kelainan pada janin yang menyebabkan distosia pada persalinan.
·
Mengetahui apa saja peran bidan dalam
menangani distosia karena kelainan gawat janin
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
BAYI BESAR
1. Pengertian bayi
besar
Bayi
besar adalah bayi lahir yang beratnya lebih dari
4000gram. menurut kepustakaan bayi yang besar baru dapat menimbulkan
dytosia kalau beratnya melebihi 4500gram.
Sebab-sebab bayi
besar adalah :
1. Diabetes
2. Keturunan (orang
tuanya besar-besar)
3. Multiparitas
Kesukaran
yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya
bahu. Karena regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar dapat
menimbulkan inertia dan kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar.
2. Faktor-faktor
makrosomia
·
Bayi dan ibu yang menderita diabetes
sebelum hamil dan bayi dari ibu yang menderita diabetes selama kehamilan.
·
Terjadinya obesitas pada ibu juga dapat
menyebabkan kelahiran bayi besar (bayi giant).
·
Pola makan ibu yang tidak seimbang atau
berlebihan juga mempengaruhi kelahiran bayi besar.
3. Tanda dan gejala
·
Besar untuk usia gestasi
·
Riwayat intrauterus dari ibu diabetes
dan polihidramnion
·
Pemantauan glukosa darah, kimia darah,
analisa gas darah
·
Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht)
4. Komplikasi
Bayi
besar yang sedang berkembang merupakan suatu indikator dari efek ibu. Walaupun
dikontrol dengan baik dapat timbul pada janin, maka sering disarankan
persalinan yang lebih dini sebelum aterm. Biasanya dinilai pada sekitar
kehamilan 38 minggu. Penilaian yang seksama terhadap pelvis ibu .Tingkat
penurunan kepala janin dan diatas serviks. Bersama dengan pertimbangan terhadap
riwayat kebidanan sebelumnya. Jika tidak maka persalinan dilakukan dengan
seksio sesarea yang direncanakan. Resiko dari trauma lahir yang tinggi jika
bayi lebih besar dibandingkan panggul ibunya perdarahan intrakranial, distosia
bahu, ruptur uteri,serviks, vagina, robekan perineum dan fraktur anggota gerak
merupakan beberapa komplikasi yng mungkin terjadi. Jika terjadi
penyulit-penyulit ini dapat dinyatakan sebagai penatalaksanaan yang salah.
Karena hal ini sebenarnya dapat dihindarkan dengan seksio sesarea yang
terencana.
Walaupun
demikian, yang perlu dingat bahwa persalinan dari bayi besar (baby giant)
dengan jalan abdominal bukannya tanpa resiko dan hanya dapat dilakukan oleh
dokter bedah kebidanan yang terampil
5. Penatalaksanaan
medis
Pemeriksaan
klinik dan ultrasonografi yang seksama terhadap janin yang sedang tumbuh,
disertai dengan faktor-faktor yang diketahui merupakan predisposisi terhadap
makrosomia (bayi besar) memungkinkan dilakukannya sejumlah kontrol terhadap
pertumbuhan yang berlebihan
Pemantauan
glukosa darah ( Pada saat datang atau umur 3 jam, kemudian tiap 6 jam
sampai 24 jam atau bila ka dar glukosa ≥ 45 gr% dua kali berturut-turut. Pemantauan elektrolit
Pemberian glukosa parenteral sesuai indikasi Bolus glukosa parenteral sesuai
indikasi Hidrokortison 5 mg/kg/hari IM dalam dua dosis bila pemberian glukosa
parenteral tidak efektif.
6. Alasan merujuk
Bila
dijumpai diagnosis makrosomia, maka bidan harus segera membuat rencana
asuhan kebidanan untuk segera diimplementasikan, tindakan tersebut
adalah merujuk klien. Alasan dilakukannya rujukan adalah untuk mengantisipasi
adanya masalah-masalah terhadap janin dan juga ibunya.
Masalah
potensial yang akan dialami adalah:
1. Resiko
dari trauma lahir yang tinggi jika bayi lebih besar dibandingkan panggul ibunya
perdarahan intracranial
2. Distosia
bahu
3. Ruptur
uteri
4. Robekan
perineum
5. Fraktur
anggota gerak
Tindakan Selama Rujukan
:
1.
Memberikan pengertian kepada ibu bahwa kehamilan ini harus dirujuk ke Rumah
Sakit karena bidan tidak mempunyai kapasitas untuk menganganinya.
2.
Apabila ibu tidak bersedia dirujuk maka akan terjadi kemungkinan yang tidak
diharapkan baik bagi ibu maupun janin. Seperti : Resiko dari trauma lahir,
distosia bahu, robekan perineum, dll.
3.
Mendampingi ibu dan keluarga selama di perjalanan.
4.
Memberikan semangat kepada ibu bahwa kehamilan ini akan tertangani dengan baik
oleh tenaga kesehatan di tempat rujukan. Ibu agar tetap berdoa dan berusaha
berpikir positif.
B. HIDROSEFARUS
1.
Pengertian Hidrosefalus
Hidrosefalus Ialah keadaan dimana
terjadi penimbunan caiaran otak didalam vertical otak,sehingga kepala menjadi
besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.Cairan yang tertimbun
dalam vertikal biasanya antara 500-1500 ml akan tetapi kadang-kadang dapat
mencampai 5 liter.Hidrochepalus sering disertai kelainan bawaan lain seperti
spina bipida karena kepala janin terlalu besar dan tidak dapat berakomodasi
dibagian bawah uterus maka sering ditemukan dalam letak
sungsang.(Wiknjosastro,2007)
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209). Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan serebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak. Adanya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209). Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan serebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak. Adanya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.
Untuk memudahkan pemeriksaan kandung kemih harus dikosongkan lebih dahulu.Pada palpasi ditemukan kepala yang jauh lebih besar dari pada biasa serta menonjol diatas sympisis.( Wiknjosastro,2007)
2. Epidemiologi
Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4
setiap 1000 kelahiran. Insidensi hidrosefalus kongenital adalah 0,5-1,8 pada
tiap 1000 kelahiran dan 11%-43% disebabkan oleh stenosis aqueductus serebri.
Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis kelamin, juga dalam
hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan
dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil; 46%
adalah akibat abnormalitas perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid
dan meningitis, dan kurang dari 4% akibat tumor fossa posterior.
3. Etiologi
3. Etiologi
Hidrosefalus terjadi bila terdapat
penyumbatan aliran cairan serebrospinal (CSS) pada salah satu tempat antara
tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang
subaraknoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya (Allan
H. Ropper, 2005). Teoritis pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan kecepatan
absorbsi yang abnormal akan menyebabkan terjadinya hidrosefalus, namun dalam
klinik sangat jarang terjadi.
Penyebab
penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah :
1) Kelainan Bawaan (Kongenital)
a. Stenosis akuaduktus Sylvii
b. Spina bifida dan kranium bifida
c. Sindrom Dandy-Walker
d. Kista araknoid dan anomali pembuluh darah
2) Infeksi
Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara patologis terlihat penebalan jaringan piamater dan araknoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. Penyebab lain infeksi adalah toxoplasmosis.
3) Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. Pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV atau akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.
4) Perdarahan
Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.
4. Patofisiologi dan Patogenesis
1) Kelainan Bawaan (Kongenital)
a. Stenosis akuaduktus Sylvii
b. Spina bifida dan kranium bifida
c. Sindrom Dandy-Walker
d. Kista araknoid dan anomali pembuluh darah
2) Infeksi
Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara patologis terlihat penebalan jaringan piamater dan araknoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. Penyebab lain infeksi adalah toxoplasmosis.
3) Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. Pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV atau akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.
4) Perdarahan
Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.
4. Patofisiologi dan Patogenesis
CSS yang dibentuk dalam sistem ventrikel
oleh pleksus khoroidalis kembali ke dalam peredaran darah melalui kapiler dalam
piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh susunan saraf pusat (SSP). Cairan
likuor serebrospinalis terdapat dalam suatu sistem, yakni sistem internal dan
sistem eksternal. Pada orang dewasa normal jumlah CSS 90-150 ml, anak umur 8-10
tahun 100-140 ml, bayi 40-60 ml, neonatus 20-30 ml dan prematur kecil 10-20 ml.
Cairan yang tertimbun dalam ventrikel 500-1500 ml (Darsono, 2005). Aliran CSS
normal ialah dari ventrikel lateralis melalui foramen monroe ke ventrikel III,
dari tempat ini melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylvii ke ventrikel IV
dan melalui foramen Luschka dan Magendie ke dalam ruang subarakhnoid melalui
sisterna magna. Penutupan sisterna basalis menyebabkan gangguan kecepatan
resorbsi CSS oleh sistem kapiler.
Hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu :
1. Produksi likuor yang berlebihan
2. Peningkatan resistensi aliran likuor
3. Peningkatan tekanan sinus venosa
Konsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi. Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berbeda-beda tiap saat selama perkembangan hidrosefalus.
Dilatasi
ini terjadi sebagai akibat dari :
1. Kompresi sistem serebrovaskuler.
2. Redistribusi dari likuor serebrospinalis atau cairan ekstraseluler
3. Perubahan mekanis dari otak.
4. Efek tekanan denyut likuor serebrospinalis
5. Hilangnya jaringan otak.
6. Pembesaran volume tengkorak karena regangan abnormal sutura kranial
.
Produksi likuor yang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid. Gangguan aliran likuor merupakan awal dari kebanyakan kasus hidrosefalus. Peningkatan resistensi yang disebabkan gangguan aliran akan meningkatkan tekanan likuor secara proporsional dalam upaya mempertahankan resorbsi yang seimbang.
Peningkatan tekanan sinus vena mempunyai dua konsekuensi, yaitu peningkatan tekanan vena kortikal sehingga menyebabkan volume vaskuler intrakranial bertambah dan peningkatan tekanan intrakranial sampai batas yang dibutuhkan untuk mempertahankan aliran likuor terhadap tekanan sinus vena yang relatif tinggi. Konsekuensi klinis dari hipertensi vena ini tergantung dari komplians tengkorak.
Karena kepala janin besar dan tidak dapat masuk kedalam panggul,denyut jantung paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi pada pemeriksaan dalam diraba sutura-sutura dan ubun-ubun yang melebar dan tegang,sedangkan tulang kepala sangat tipis dan mudah ditekan.Pemeriksaan ront genologi menunjukkan kepala janin sangat besar dengan tulang-tulang yang sangat tipis.
1. Kompresi sistem serebrovaskuler.
2. Redistribusi dari likuor serebrospinalis atau cairan ekstraseluler
3. Perubahan mekanis dari otak.
4. Efek tekanan denyut likuor serebrospinalis
5. Hilangnya jaringan otak.
6. Pembesaran volume tengkorak karena regangan abnormal sutura kranial
.
Produksi likuor yang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid. Gangguan aliran likuor merupakan awal dari kebanyakan kasus hidrosefalus. Peningkatan resistensi yang disebabkan gangguan aliran akan meningkatkan tekanan likuor secara proporsional dalam upaya mempertahankan resorbsi yang seimbang.
Peningkatan tekanan sinus vena mempunyai dua konsekuensi, yaitu peningkatan tekanan vena kortikal sehingga menyebabkan volume vaskuler intrakranial bertambah dan peningkatan tekanan intrakranial sampai batas yang dibutuhkan untuk mempertahankan aliran likuor terhadap tekanan sinus vena yang relatif tinggi. Konsekuensi klinis dari hipertensi vena ini tergantung dari komplians tengkorak.
Karena kepala janin besar dan tidak dapat masuk kedalam panggul,denyut jantung paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi pada pemeriksaan dalam diraba sutura-sutura dan ubun-ubun yang melebar dan tegang,sedangkan tulang kepala sangat tipis dan mudah ditekan.Pemeriksaan ront genologi menunjukkan kepala janin sangat besar dengan tulang-tulang yang sangat tipis.
5.
Penanganan
Persalinan pada wanita dengan janin
hidrochepalus perlu dilakukan pengawasan yang seksama karena bahaya terjadinya
Ruptura Uteri.Pada hidrochepalus kepala janin harus dikecilkan pada permulaan
persalinan.Pada pembukaan 3 cm cairan cherebrospinalis dikeluarkan dengan
fungsi pada kepala menggunakan janin spinal,setelah kepala mengecil bahaya
regangan segmen bahaya uterus hilang.sehingga tidak terjadi kesulitan penurunan
kepala kedalam rongga panggul.
C. ANENCHEPALUS
1.
Pengertian Anenchepalus
Anchepalus Ialah tidak ada otak atau
tidak sempurna terbentuk dan atap tengkorak juga tidak ada dan merupakan suatu
kelainan kongenital dimana tulang-tulang tengkorak hanya terbentuk bagian basal
dari os frontalis,os parietalis dan os occipitalis hingga tampak gambaran
penonjolan bola mata.
Gangguan pertumbuhan ini timbul antara hari ke 16-26 sesudah konsepsi dan merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan tuba neuralis.Kelainan anenchepalus ditemukan kira-kira 1x/1000 kelahiran hidup,kelainan pada bayi perempuan lebih banyak dari pada bayi laki-laki membuat diagnosis anenchepalus pada waktu lahir tidak sulit.Pada kehamilan dengan polihidramnion harus dipikirkan kemungkinan anenchepalus dengan pemerisaan ultrasonografik atau radiologi dapat ditentukan ada tidaknya kelainan tersebut.Pengobatan anenchepalus pada saat ini tadak ada dan biasanya bayi lahir matit,meninggal waktu persalinan atau beberapa jam setelah lahir.(Wiknjosastro,2007)
Gangguan pertumbuhan ini timbul antara hari ke 16-26 sesudah konsepsi dan merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan tuba neuralis.Kelainan anenchepalus ditemukan kira-kira 1x/1000 kelahiran hidup,kelainan pada bayi perempuan lebih banyak dari pada bayi laki-laki membuat diagnosis anenchepalus pada waktu lahir tidak sulit.Pada kehamilan dengan polihidramnion harus dipikirkan kemungkinan anenchepalus dengan pemerisaan ultrasonografik atau radiologi dapat ditentukan ada tidaknya kelainan tersebut.Pengobatan anenchepalus pada saat ini tadak ada dan biasanya bayi lahir matit,meninggal waktu persalinan atau beberapa jam setelah lahir.(Wiknjosastro,2007)
2.
Etiologi
Penyebab
anencephalus antara lain : faktor mekanik, faktor infeksi, faktor obat, faktor
umur ibu, faktor hormonal. Faktor radiasi, faktor gizi dan lainnya.
Faktor resiko terjadinya anencephalus adalah : faktor ibu usia resti, riwayat
anencephalus pada kehamilan sebelumnya, hamil dengan kadar asam folat rendah,
fenilketonuria pada ibu yang tidak terkontrol, kekurangan gizi (malnutrisi),
mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan.
3.
Gejala
Gejala
janin yang dikandung mengalami anencephalus jika ibu hamil mengalami
polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak), bayi tidak
memiliki tulang tengkorak tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum),
terdapat kelainan gambaran (rancu) tengkorak kepala pada pemeriksaan USG.
Untuk
menegakan diagnosa selain dari tanda dan gejala, maka pemeriksaan yang biasa
dilakukan adalah kadar asam lemak dalam serum ibu hamil, amniosentesis (untuk
mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein) kadar alfa-fetoprotein
meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf) kadar estriol pada urine
ibu, kadar estriol dalam urine lakukan, USG.
4.
Diagnosis
Pada palpasi tidak dapat
ditentukan dimana letaknya kepala (kedua ujung badan lunak), tekanan pada
tengkorak waktu toucher menyebabkan gerakan yang tak beraturan dan bunyi
jantung menjadi lambat.
Diagnosis
anencephalus dapat dilakukan dalam dua tahap yaitu : diagnosis antenatal dan
diagnosa postnatal. Diagnosa antenatal umumnya bila ibu hamil dengan faktor
resiko kelainan kongenital. Diagnosis prenatal bila kelainan kongenital sudah
positif ditemukan.
5.
Prognosis
Prognosis
untuk kehamilan dengan anencephalus sangat sedikit. Jika bayi lahir hidup, maka
biasanya akan mati dalam beberapa jam atau hari setelah lahir.
6.
Pengaruh pada
kehamilan.
o
Sering
menimbulkan kehamilan serotin, biasanya disertai hydramnion, anak sering lahir
dengan letak muka, badan anak kadang kadang besar dan menimbulkan kesukaran waktu
bahu lahir.
dengan letak muka, badan anak kadang kadang besar dan menimbulkan kesukaran waktu
bahu lahir.
o
Perawatan
dan Penanganan janin/bayi baru lahir dengan anencephalus
o
Perawatan
bayi anencephalus akan ditujukan untuk memebrikan dukungan emosional kepada
keluarga, karena tidak ada pengobatan untuk anencephalus, kurangnya pembentukan otak,
sekitar 75% dapat menyebabkan bayi lahir mati dn sisanya 25% bayi mati dalam beberapa jam,
hari atau minggu setelah lahir. Resiko terjadinya anencephalus bisa dikurangi dengan
meningkatnya asupan asam folat minimal 3 bulan sebelum hamil selama kehamilan bulan
pertama.
keluarga, karena tidak ada pengobatan untuk anencephalus, kurangnya pembentukan otak,
sekitar 75% dapat menyebabkan bayi lahir mati dn sisanya 25% bayi mati dalam beberapa jam,
hari atau minggu setelah lahir. Resiko terjadinya anencephalus bisa dikurangi dengan
meningkatnya asupan asam folat minimal 3 bulan sebelum hamil selama kehamilan bulan
pertama.
D.KEMBAR SIAM
1.
Pengertian
Kembar siam
Kembar siam Adalah
keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu .Hal ini terjadi apabila zigot
dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.Kemungkinan kasus
kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran yang bisa bertahan
hidup berkisar antara 5% dan 25% dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin
perempuan(Wiknjosastro,2007)
2. Penyebab Kelahiran Kembar
2. Penyebab Kelahiran Kembar
Banyak
faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar.selain faktor genetik,obat
penyubur yang dikonsumsi dengna tujuan agar sel telur matang secara
sempurna.juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar.Alasannya,jika indung
telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur,maka sel telur yang
matang pada saat bersamaan bisa banyak bahkan sampai lima dan enam.
Ada beberapa jenis kembar siam:
Ada beberapa jenis kembar siam:
· Tharacopagus
:Kedua
tubuh bersatu dibagian dada(thorax).
· Omphalophagus
:Kedua
tubuh bersatu dibagian bawah dada.umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung
masing-masing.
· Chepalophagus
:Bersatu
dikepala dengan tubuh yang terpisah.kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa
bertahan hidup karena kelainan serius di otak.
· Craniopagus :
Tulang
tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpiasah
· Chepalothoracopagus :Tubuh
bersatu dikepala dan thorax.jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan
hidup.
· Craniopagus
:Tulang tengkorak bersatu dan tubuh yang terpisah 2%.
· Dicephalus :2
Kepala ,1 tubuh dengan 2 kaki dan 2 atau 3 atau 4 lengan.
· Ischiopagus :Kembar
siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh (6% dari seluruh kasus)
· Ischio-Omphalopagus :Kembar
siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf Y.Mereka memiliki 4
lengan dan biasanya 2 atau3 kaki.
· Parapagus :Kembar
siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang sering kali di
bagi.
- Kehamilan kembar
Ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih berbagai faktor mempengaruhi frekuensi kehamilan kembar seperti bangsa hereditas,umur dan varietas ibu.
Kehamilan kembar ada 2 macam:
1. Kehamilan kembar 2 telur,kehamilan dizigotik,kehamilan kembar praternal:2 buah sel telur dihamilkan oleh 2 sel mani.ke dua sel telur dapat berasal dari 1 ovarium atau masing-masingovarium yang berlainan.
- Kehamilan kembar
Ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih berbagai faktor mempengaruhi frekuensi kehamilan kembar seperti bangsa hereditas,umur dan varietas ibu.
Kehamilan kembar ada 2 macam:
1. Kehamilan kembar 2 telur,kehamilan dizigotik,kehamilan kembar praternal:2 buah sel telur dihamilkan oleh 2 sel mani.ke dua sel telur dapat berasal dari 1 ovarium atau masing-masingovarium yang berlainan.
2. Kehamilan kembar 1 telur,kehamilan kembar monozigotik atau kehamilan kembar identik yang terjadi dari sebuah sel telur dan sebuah sel mani.sel telur yang sudah dihamilkan itu kemudian membagi diri dari 2 bagian yang masing-masing tumbuh menjadi anak.kehamilan kembar 2 telur lebih sering ditemukan dari pada kehamilan kembar 1 telur.frekuensi kehamilan 2 telur dipengaruhi oleh bangsa keturunan,varitas umur ibu.sebaliknya kehamilan kembar 1 telur tidak dipengaruhi oleh bangsa,keturunan,varitas dan umum tapi oleh faktor lingkungan.
Perbedaannya sebagai berikut
Kehamilan kembar satu telur Kehamilan kembar dua telur
-Selalu sama jenis kelaminnya rupanya mirip (seperti bayangan)
-Golongan darah sama
-Cap tangan dan kaki sama
-Placenta 1,chorion 1,amnion 2 atau placenta 1,chorion 1,amnion 1 -Jenis kelamin tidak usah sama
-Persamaan seperti adik dan kakak
-Golongan darah tidak usah sama
-Cap tangan dan kaki tidak sama
-placenta 2,chorion 2 dan amnion 2
(:Wiknjosastro,2007)
E. GAWAT JANIN
1. Pengertian Gawat janin
Gawat janin adalah keadaan
ketika janin tidak memperoleh O2 yang cukup.Gawat janin dapat diketahui dari
tanda-tanda sebagai berikut:
1. Frekuensi bunyi Djj ± 120X/I atau lebih dari 160X/i
2. Berkurangnya gerakan janin atau (janin normal bergerak lebih dari 10 x/hari)
3. Adanya air ketuban bercampur mekonium,warna kehijauan (jika bayi dengan letak kepala)
2. Cara mencegah gawat janin:
• Gunakan partograf untuk memantau persalinan
• Anjurkan ibu untuk sering bergantih posisi selama persalinan.Ibu hamil yang berbaring terlentang dapat mengurangi aliran darah ke rahim
3. Bagaimana mengidentifikasi gawat janin dalam persalinan:
• Periksa frekuensi jantung janin setiap 30 menit pada kala I dan setiap 15 menit sesudah pembukaan lengkap
• Periksa ada atau tidak air ketuban bercampur mekonium(warna kehijauan)
Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima O2 cukup,sehingga mengalami hipoksia.Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam jangka waktu lama) atau akut.janin yang sehat adalah janin yang tumbuh normal,dengan usia gestasi aterm dan presentasi kepala.
1. Frekuensi bunyi Djj ± 120X/I atau lebih dari 160X/i
2. Berkurangnya gerakan janin atau (janin normal bergerak lebih dari 10 x/hari)
3. Adanya air ketuban bercampur mekonium,warna kehijauan (jika bayi dengan letak kepala)
2. Cara mencegah gawat janin:
• Gunakan partograf untuk memantau persalinan
• Anjurkan ibu untuk sering bergantih posisi selama persalinan.Ibu hamil yang berbaring terlentang dapat mengurangi aliran darah ke rahim
3. Bagaimana mengidentifikasi gawat janin dalam persalinan:
• Periksa frekuensi jantung janin setiap 30 menit pada kala I dan setiap 15 menit sesudah pembukaan lengkap
• Periksa ada atau tidak air ketuban bercampur mekonium(warna kehijauan)
Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima O2 cukup,sehingga mengalami hipoksia.Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam jangka waktu lama) atau akut.janin yang sehat adalah janin yang tumbuh normal,dengan usia gestasi aterm dan presentasi kepala.
adapun janin yang
beresiko tinggi untuk mengalami kegawatan /hipoksia adalah sbb:
· Janin
yang pertumbuhannya terlambat
· Janin dari ibu yang diabetes
· Janin dengan kelainan letat
· Janin kelainan bawaan/infeksi
Gawat janin dalam persalinan dapat terjadi bila:
Gawat janin dalam persalinan dapat terjadi bila:
· Persalinan
berlangsung lama
· Induksi
persalinan dengan oksitosin
· Ada
perdarahan dan infeksi
· Insufiensi
Plecenta:postterm,pre eklamsi
Tanda Gawat Janin
1. Djj Abnormal
Djj ireguler dalam persalinan sangat bervariasi dan dapat kembali setelah beberapa waktu.bila djj tidak kembali normal setelah kontraksi, hal ini meninjukkan adanya hipoksia.
Bradikardia yang terjadi diluar saat kontraksi atau tidak menghilang setelah kontraksi menunjukkan adanya kegawatan janin.
Tanda Gawat Janin
1. Djj Abnormal
Djj ireguler dalam persalinan sangat bervariasi dan dapat kembali setelah beberapa waktu.bila djj tidak kembali normal setelah kontraksi, hal ini meninjukkan adanya hipoksia.
Bradikardia yang terjadi diluar saat kontraksi atau tidak menghilang setelah kontraksi menunjukkan adanya kegawatan janin.
Takhikardia dapat
merupakan reaksi terhadap adanya :
1. Demam pada ibu
2. Obat-obat yang menyebabkan takhikardia (misalnya obat tokolitik)
3. Amnionitis
Bila ibu tidak mengalami takhikardia.djj yang lebih dari 160 dpm meninjukkan adanya hipoksia.
2. Mekonium
Cairan amnion yang hijau tentang menunjukkan bahwa air ketuban jumlahnya sedikit.kondisi ini mengharuskan adanya intervensi .intervensi tidak perlu dilakukan bila air ketuban kehijauan tanpa tanda kegawatan janin atau fase aktif suatu persalinan presentasi bokong.(Saifuddin,2006)
1. Demam pada ibu
2. Obat-obat yang menyebabkan takhikardia (misalnya obat tokolitik)
3. Amnionitis
Bila ibu tidak mengalami takhikardia.djj yang lebih dari 160 dpm meninjukkan adanya hipoksia.
2. Mekonium
Cairan amnion yang hijau tentang menunjukkan bahwa air ketuban jumlahnya sedikit.kondisi ini mengharuskan adanya intervensi .intervensi tidak perlu dilakukan bila air ketuban kehijauan tanpa tanda kegawatan janin atau fase aktif suatu persalinan presentasi bokong.(Saifuddin,2006)
BAB III
PENUTUP
Bayi
besar adalah bayi lahir yang beratnya lebih dari
4000gram. menurut kepustakaan bayi yang besar baru dapat menimbulkan
dytosia kalau beratnya melebihi 4500gram.
Hidrosefalus
Ialah keadaan dimana terjadi penimbunan caiaran otak didalam vertical otak,sehingga
kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.Cairan
yang tertimbun dalam vertikal biasanya antara 500-1500 ml akan tetapi
kadang-kadang dapat mencampai 5 liter.Hidrochepalus sering disertai kelainan
bawaan lain seperti spina bipida karena kepala janin terlalu besar dan tidak
dapat berakomodasi dibagian bawah uterus maka sering ditemukan dalam letak
sungsang.(Wiknjosastro,2007)
Anchepalus
Ialah tidak ada otak atau tidak sempurna terbentuk dan atap tengkorak juga
tidak ada dan merupakan suatu kelainan kongenital dimana tulang-tulang
tengkorak hanya terbentuk bagian basal dari os frontalis,os parietalis dan os
occipitalis hingga tampak gambaran penonjolan bola mata.
Gangguan pertumbuhan ini timbul antara hari ke 16-26 sesudah konsepsi dan merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan tuba neuralis.Kelainan anenchepalus ditemukan kira-kira 1x/1000 kelahiran hidup,kelainan pada bayi perempuan lebih banyak dari pada bayi laki-laki membuat diagnosis anenchepalus pada waktu lahir tidak sulit.Pada kehamilan dengan polihidramnion harus dipikirkan kemungkinan anenchepalus dengan pemerisaan ultrasonografik atau radiologi dapat ditentukan ada tidaknya kelainan tersebut.Pengobatan anenchepalus pada saat ini tadak ada dan biasanya bayi lahir matit,meninggal waktu persalinan atau beberapa jam setelah lahir.(Wiknjosastro,2007)
Gangguan pertumbuhan ini timbul antara hari ke 16-26 sesudah konsepsi dan merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan tuba neuralis.Kelainan anenchepalus ditemukan kira-kira 1x/1000 kelahiran hidup,kelainan pada bayi perempuan lebih banyak dari pada bayi laki-laki membuat diagnosis anenchepalus pada waktu lahir tidak sulit.Pada kehamilan dengan polihidramnion harus dipikirkan kemungkinan anenchepalus dengan pemerisaan ultrasonografik atau radiologi dapat ditentukan ada tidaknya kelainan tersebut.Pengobatan anenchepalus pada saat ini tadak ada dan biasanya bayi lahir matit,meninggal waktu persalinan atau beberapa jam setelah lahir.(Wiknjosastro,2007)
Kembar siam Adalah keadaan anak
kembar yang tubuh keduanya bersatu .Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi
kembar identik gagal terpisah secara sempurna.Kemungkinan kasus kembar siam
diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran yang bisa bertahan hidup
berkisar antara 5% dan 25% dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan(Wiknjosastro,2007)
Gawat janin adalah
keadaan ketika janin tidak memperoleh O2 yang cukup.Gawat janin dapat diketahui
dari tanda-tanda sebagai berikut:
1. Frekuensi bunyi Djj ± 120X/I atau lebih dari 160X/i
2. Berkurangnya gerakan janin atau (janin normal bergerak lebih dari 10 x/hari)
3. Adanya air ketuban bercampur mekonium,warna kehijauan (jika bayi dengan letak kepala).
1. Frekuensi bunyi Djj ± 120X/I atau lebih dari 160X/i
2. Berkurangnya gerakan janin atau (janin normal bergerak lebih dari 10 x/hari)
3. Adanya air ketuban bercampur mekonium,warna kehijauan (jika bayi dengan letak kepala).
mantaaap
BalasHapussumbernya buku apa ka ?
BalasHapus