Rabu, 05 Februari 2014

DISTOSIA KELAINAN JANIN


“DISTOSIA KELAINAN JANIN “


YAYASAN DARUL MA’ARIF AL-INSAN BATURAJA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-MA’RIF
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN AKADEMI 2013/2014


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama yaitukekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger).  Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon ibu ), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan.
Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor "P" tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.  Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan.
Kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut distosia. Salah satu penyebab dari distosia karena adalah kelainan  janin. Distosia berpengaruh buruk bagi ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu dan janin.

Yang dimaksud dengan distosia adalah persalinan yang sulit ditandai dengan adanya hambatan kemajuan dalam persalinan. Persalinan yang normal (Eutocia) ialah persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan di dalam 24 jam, tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebihan pada ibu dan anak ( Mochtar R,1998 )

Penyebab distosia dapat dibagi dalam 3 golongan besar yaitu :
1. Distosia karena kekuatan-kekuatan yang mendorong anak yang tidak memadai, yaitu :
    Kelainan HIS
F
    Kekuatan mengejan kurang kuat
F
2. Distosia karena adanya kelainan letak janin atau kelainan fisik janin.
3. Distosia karena adanya kelainan pada jalan lahir.
( Mochtar R,1998 )

2. TUJUAN
·         Mengetahui penyebab distosia pada persalinan karena kelainan janin
·         Mengetahui apa saja kelainan pada janin yang menyebabkan distosia pada persalinan.
·         Mengetahui apa saja peran bidan dalam menangani distosia karena kelainan gawat janin
BAB II
TINJAUAN TEORI


A. BAYI BESAR
1. Pengertian bayi besar
Bayi besar adalah bayi lahir  yang beratnya lebih dari 4000gram. menurut kepustakaan bayi yang besar baru dapat menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi 4500gram. 
Sebab-sebab bayi besar adalah :
1. Diabetes
2. Keturunan (orang tuanya besar-besar)
3. Multiparitas
Kesukaran yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya bahu. Karena regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar dapat menimbulkan inertia dan kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar.
2. Faktor-faktor makrosomia
·         Bayi dan ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari ibu yang menderita diabetes selama kehamilan.
·         Terjadinya obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi besar (bayi giant).
·         Pola makan ibu yang tidak seimbang atau berlebihan juga mempengaruhi kelahiran bayi   besar.

3. Tanda dan gejala
·         Besar untuk usia gestasi
·         Riwayat intrauterus dari ibu diabetes dan polihidramnion
·         Pemantauan glukosa darah, kimia darah, analisa gas darah
·         Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht)
4. Komplikasi
Bayi besar yang sedang berkembang merupakan suatu indikator dari efek ibu. Walaupun dikontrol dengan baik dapat timbul pada janin, maka sering disarankan persalinan yang lebih dini sebelum aterm. Biasanya dinilai pada sekitar kehamilan 38 minggu. Penilaian yang seksama terhadap pelvis ibu .Tingkat penurunan kepala janin dan diatas serviks. Bersama dengan pertimbangan terhadap riwayat kebidanan sebelumnya. Jika tidak maka persalinan dilakukan dengan seksio sesarea yang direncanakan. Resiko dari trauma lahir yang tinggi jika bayi lebih besar dibandingkan panggul ibunya perdarahan intrakranial, distosia bahu, ruptur uteri,serviks, vagina, robekan perineum dan fraktur anggota gerak merupakan beberapa komplikasi yng mungkin terjadi. Jika terjadi penyulit-penyulit ini dapat dinyatakan sebagai penatalaksanaan yang salah. Karena hal ini sebenarnya dapat dihindarkan dengan seksio sesarea yang terencana.
Walaupun demikian, yang perlu dingat bahwa persalinan dari bayi besar (baby giant) dengan jalan abdominal bukannya tanpa resiko dan hanya dapat dilakukan oleh dokter bedah kebidanan yang terampil
5. Penatalaksanaan medis
Pemeriksaan klinik dan ultrasonografi yang seksama terhadap janin yang sedang tumbuh, disertai dengan faktor-faktor yang diketahui merupakan predisposisi terhadap makrosomia (bayi besar) memungkinkan dilakukannya sejumlah kontrol terhadap pertumbuhan yang berlebihan
Pemantauan glukosa darah ( Pada saat datang atau umur 3 jam, kemudian tiap 6 jam sampai 24 jam atau bila ka dar glukosa ≥ 45 gr% dua kali berturut-turut.   Pemantauan elektrolit Pemberian glukosa parenteral sesuai indikasi Bolus glukosa parenteral sesuai indikasi Hidrokortison 5 mg/kg/hari IM dalam dua dosis bila pemberian glukosa parenteral tidak efektif.
6. Alasan merujuk
Bila dijumpai diagnosis makrosomia, maka bidan harus segera membuat rencana asuhan kebidanan untuk segera diimplementasikan, tindakan tersebut adalah merujuk klien. Alasan dilakukannya rujukan adalah untuk mengantisipasi adanya masalah-masalah terhadap janin dan juga ibunya.
Masalah potensial yang akan dialami adalah:
1.   Resiko dari trauma lahir yang tinggi jika bayi lebih besar dibandingkan panggul ibunya perdarahan intracranial
2.   Distosia bahu
3.   Ruptur uteri
4.   Robekan perineum
5.   Fraktur anggota gerak

Tindakan Selama Rujukan :
1.    Memberikan pengertian kepada ibu bahwa kehamilan ini harus dirujuk ke Rumah Sakit karena bidan tidak mempunyai kapasitas untuk menganganinya.
2.    Apabila ibu tidak bersedia dirujuk maka akan terjadi kemungkinan yang tidak diharapkan baik bagi ibu maupun janin. Seperti : Resiko dari trauma lahir, distosia bahu, robekan perineum, dll.
3.    Mendampingi ibu dan keluarga selama di perjalanan.
4.    Memberikan semangat kepada ibu bahwa kehamilan ini akan tertangani dengan baik oleh tenaga kesehatan di tempat rujukan. Ibu agar tetap berdoa dan berusaha berpikir positif.

            B. HIDROSEFARUS
            1. Pengertian Hidrosefalus
        Hidrosefalus Ialah keadaan dimana terjadi penimbunan caiaran otak didalam vertical otak,sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.Cairan yang tertimbun dalam vertikal biasanya antara 500-1500 ml akan tetapi kadang-kadang dapat mencampai 5 liter.Hidrochepalus sering disertai kelainan bawaan lain seperti spina bipida karena kepala janin terlalu besar dan tidak dapat berakomodasi dibagian bawah uterus maka sering ditemukan dalam letak sungsang.(Wiknjosastro,2007)

        Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209). Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan serebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak. Adanya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.

Untuk memudahkan pemeriksaan kandung kemih harus dikosongkan lebih dahulu.Pada palpasi ditemukan kepala yang jauh lebih besar dari pada biasa serta menonjol diatas sympisis.( Wiknjosastro,2007)


2. Epidemiologi
        Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000 kelahiran. Insidensi hidrosefalus kongenital adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-43% disebabkan oleh stenosis aqueductus serebri. Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil; 46% adalah akibat abnormalitas perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang dari 4% akibat tumor fossa posterior.

3. Etiologi

        Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran cairan serebrospinal (CSS) pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya (Allan H. Ropper, 2005). Teoritis pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan kecepatan absorbsi yang abnormal akan menyebabkan terjadinya hidrosefalus, namun dalam klinik sangat jarang terjadi.
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah :

1) Kelainan Bawaan (Kongenital)
a. Stenosis akuaduktus Sylvii
b. Spina bifida dan kranium bifida
c. Sindrom Dandy-Walker
d. Kista araknoid dan anomali pembuluh darah

2) Infeksi
Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara patologis terlihat penebalan jaringan piamater dan araknoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. Penyebab lain infeksi adalah toxoplasmosis.

3) Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. Pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV atau akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.

4) Perdarahan
Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.

4. Patofisiologi dan Patogenesis

        CSS yang dibentuk dalam sistem ventrikel oleh pleksus khoroidalis kembali ke dalam peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh susunan saraf pusat (SSP). Cairan likuor serebrospinalis terdapat dalam suatu sistem, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Pada orang dewasa normal jumlah CSS 90-150 ml, anak umur 8-10 tahun 100-140 ml, bayi 40-60 ml, neonatus 20-30 ml dan prematur kecil 10-20 ml. Cairan yang tertimbun dalam ventrikel 500-1500 ml (Darsono, 2005). Aliran CSS normal ialah dari ventrikel lateralis melalui foramen monroe ke ventrikel III, dari tempat ini melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylvii ke ventrikel IV dan melalui foramen Luschka dan Magendie ke dalam ruang subarakhnoid melalui sisterna magna. Penutupan sisterna basalis menyebabkan gangguan kecepatan resorbsi CSS oleh sistem kapiler.

Hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu :
1. Produksi likuor yang berlebihan
2. Peningkatan resistensi aliran likuor
3. Peningkatan tekanan sinus venosa

Konsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi. Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berbeda-beda tiap saat selama perkembangan hidrosefalus.
Dilatasi ini terjadi sebagai akibat dari :
1. Kompresi sistem serebrovaskuler.
2. Redistribusi dari likuor serebrospinalis atau cairan ekstraseluler
3. Perubahan mekanis dari otak.
4. Efek tekanan denyut likuor serebrospinalis
5. Hilangnya jaringan otak.
6. Pembesaran volume tengkorak karena regangan abnormal sutura kranial
.
Produksi likuor yang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid. Gangguan aliran likuor merupakan awal dari kebanyakan kasus hidrosefalus. Peningkatan resistensi yang disebabkan gangguan aliran akan meningkatkan tekanan likuor secara proporsional dalam upaya mempertahankan resorbsi yang seimbang.

Peningkatan tekanan sinus vena mempunyai dua konsekuensi, yaitu peningkatan tekanan vena kortikal sehingga menyebabkan volume vaskuler intrakranial bertambah dan peningkatan tekanan intrakranial sampai batas yang dibutuhkan untuk mempertahankan aliran likuor terhadap tekanan sinus vena yang relatif tinggi. Konsekuensi klinis dari hipertensi vena ini tergantung dari komplians tengkorak.
Karena kepala janin besar dan tidak dapat masuk kedalam panggul,denyut jantung paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi pada pemeriksaan dalam diraba sutura-sutura dan ubun-ubun yang melebar dan tegang,sedangkan tulang kepala sangat tipis dan mudah ditekan.Pemeriksaan ront genologi menunjukkan kepala janin sangat besar dengan tulang-tulang yang sangat tipis.
5. Penanganan
        Persalinan pada wanita dengan janin hidrochepalus perlu dilakukan pengawasan yang seksama karena bahaya terjadinya Ruptura Uteri.Pada hidrochepalus kepala janin harus dikecilkan pada permulaan persalinan.Pada pembukaan 3 cm cairan cherebrospinalis dikeluarkan dengan fungsi pada kepala menggunakan janin spinal,setelah kepala mengecil bahaya regangan segmen bahaya uterus hilang.sehingga tidak terjadi kesulitan penurunan kepala kedalam rongga panggul.

C. ANENCHEPALUS

1.     Pengertian Anenchepalus
        Anchepalus Ialah tidak ada otak atau tidak sempurna terbentuk dan atap tengkorak juga tidak ada dan merupakan suatu kelainan kongenital dimana tulang-tulang tengkorak hanya terbentuk bagian basal dari os frontalis,os parietalis dan os occipitalis hingga tampak gambaran penonjolan bola mata.
Gangguan pertumbuhan ini timbul antara hari ke 16-26 sesudah konsepsi dan merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan tuba neuralis.Kelainan anenchepalus ditemukan kira-kira 1x/1000 kelahiran hidup,kelainan pada bayi perempuan lebih banyak dari pada bayi laki-laki membuat diagnosis anenchepalus pada waktu lahir tidak sulit.Pada kehamilan dengan polihidramnion harus dipikirkan kemungkinan anenchepalus dengan pemerisaan ultrasonografik atau radiologi dapat ditentukan ada tidaknya kelainan tersebut.Pengobatan anenchepalus pada saat ini tadak ada dan biasanya bayi lahir matit,meninggal waktu persalinan atau beberapa jam setelah lahir.(Wiknjosastro,2007)

2.      Etiologi
Penyebab anencephalus antara lain : faktor mekanik, faktor infeksi, faktor obat, faktor umur ibu, faktor hormonal.  Faktor radiasi, faktor gizi dan lainnya. Faktor resiko terjadinya anencephalus adalah : faktor ibu usia resti, riwayat anencephalus pada kehamilan sebelumnya, hamil dengan kadar asam folat rendah, fenilketonuria pada ibu yang tidak terkontrol, kekurangan gizi (malnutrisi), mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan.
3.      Gejala
Gejala janin yang dikandung mengalami anencephalus jika ibu hamil mengalami polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak), bayi tidak memiliki tulang tengkorak tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum), terdapat kelainan gambaran (rancu) tengkorak kepala pada pemeriksaan USG.
Untuk menegakan diagnosa selain dari tanda dan gejala, maka pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah kadar asam lemak dalam serum ibu hamil, amniosentesis (untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein) kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf) kadar estriol pada urine ibu, kadar estriol dalam urine lakukan, USG.
4.      Diagnosis
      Pada palpasi tidak dapat ditentukan dimana letaknya kepala (kedua ujung badan lunak), tekanan pada tengkorak waktu toucher menyebabkan gerakan yang tak beraturan dan bunyi jantung menjadi lambat.
Diagnosis anencephalus dapat dilakukan dalam dua tahap yaitu : diagnosis antenatal dan diagnosa postnatal. Diagnosa antenatal umumnya bila ibu hamil dengan faktor resiko kelainan kongenital. Diagnosis prenatal bila kelainan kongenital sudah positif ditemukan.
5.      Prognosis
Prognosis untuk kehamilan dengan anencephalus sangat sedikit. Jika bayi lahir hidup, maka biasanya akan mati dalam beberapa jam atau hari setelah lahir.
6.      Pengaruh pada kehamilan.
o   Sering menimbulkan kehamilan serotin, biasanya disertai hydramnion, anak sering lahir
 dengan letak muka, badan anak kadang kadang besar dan menimbulkan kesukaran waktu
 bahu lahir.
o   Perawatan dan Penanganan janin/bayi baru lahir dengan anencephalus
o   Perawatan bayi anencephalus akan ditujukan untuk memebrikan dukungan emosional kepada
 keluarga, karena tidak ada pengobatan untuk anencephalus, kurangnya pembentukan otak,
 sekitar 75% dapat menyebabkan bayi lahir mati dn sisanya 25% bayi mati dalam beberapa jam,
 hari atau minggu setelah lahir.  Resiko terjadinya anencephalus bisa dikurangi dengan
 meningkatnya asupan asam folat minimal 3 bulan sebelum hamil selama kehamilan bulan
 pertama.


D.KEMBAR SIAM

1.          Pengertian Kembar siam
        Kembar siam Adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu .Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.Kemungkinan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25% dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan(Wiknjosastro,2007)

2.     Penyebab Kelahiran Kembar

        Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar.selain faktor genetik,obat penyubur yang dikonsumsi dengna tujuan agar sel telur matang secara sempurna.juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar.Alasannya,jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur,maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak bahkan sampai lima dan enam.


Ada beberapa jenis kembar siam:

·      Tharacopagus                      :Kedua tubuh bersatu dibagian dada(thorax).
·      Omphalophagus                  :Kedua tubuh bersatu dibagian bawah dada.umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing.
·      Chepalophagus                   :Bersatu dikepala dengan tubuh yang terpisah.kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak.
·      Craniopagus                           : Tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpiasah
·      Chepalothoracopagus         :Tubuh bersatu dikepala dan thorax.jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup.
·      Craniopagus                        :Tulang tengkorak bersatu dan tubuh yang terpisah 2%.
·      Dicephalus                          :2 Kepala ,1 tubuh dengan 2 kaki dan 2 atau 3 atau 4 lengan.
·      Ischiopagus                         :Kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh (6% dari seluruh kasus)
·      Ischio-Omphalopagus         :Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf Y.Mereka memiliki 4 lengan dan biasanya 2 atau3 kaki.
·      Parapagus                           :Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang sering kali di bagi.


- Kehamilan kembar
Ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih berbagai faktor mempengaruhi frekuensi kehamilan kembar seperti bangsa hereditas,umur dan varietas ibu.

Kehamilan kembar ada 2 macam:
1. Kehamilan kembar 2 telur,kehamilan dizigotik,kehamilan kembar praternal:2 buah sel telur dihamilkan oleh 2 sel mani.ke dua sel telur dapat berasal dari 1 ovarium atau masing-masingovarium yang berlainan.

2. Kehamilan kembar 1 telur,kehamilan kembar monozigotik atau kehamilan kembar identik yang terjadi dari sebuah sel telur dan sebuah sel mani.sel telur yang sudah dihamilkan itu kemudian membagi diri dari 2 bagian yang masing-masing tumbuh menjadi anak.kehamilan kembar 2 telur lebih sering ditemukan dari pada kehamilan kembar 1 telur.frekuensi kehamilan 2 telur dipengaruhi oleh bangsa keturunan,varitas umur ibu.sebaliknya kehamilan kembar 1 telur tidak dipengaruhi oleh bangsa,keturunan,varitas dan umum tapi oleh faktor lingkungan.


Perbedaannya sebagai berikut
Kehamilan kembar satu telur Kehamilan kembar dua telur
-Selalu sama jenis kelaminnya rupanya mirip (seperti bayangan)
-Golongan darah sama
-Cap tangan dan kaki sama
-Placenta 1,chorion 1,amnion 2 atau placenta 1,chorion 1,amnion 1 -Jenis kelamin tidak usah sama
-Persamaan seperti adik dan kakak
-Golongan darah tidak usah sama
-Cap tangan dan kaki tidak sama
-placenta 2,chorion 2 dan amnion 2
(:Wiknjosastro,2007)


E. GAWAT JANIN

1. Pengertian Gawat janin
    
     Gawat janin adalah keadaan ketika janin tidak memperoleh O2 yang cukup.Gawat janin dapat diketahui dari tanda-tanda sebagai berikut:
1. Frekuensi bunyi Djj ± 120X/I atau lebih dari 160X/i
2. Berkurangnya gerakan janin atau (janin normal bergerak lebih dari 10 x/hari)
3. Adanya air ketuban bercampur mekonium,warna kehijauan (jika bayi dengan letak kepala)

2. Cara mencegah gawat janin:
  Gunakan partograf untuk memantau persalinan
  Anjurkan ibu untuk sering bergantih posisi selama persalinan.Ibu hamil yang berbaring terlentang dapat mengurangi aliran darah ke rahim


3. Bagaimana mengidentifikasi gawat janin dalam persalinan:
• Periksa frekuensi jantung janin setiap 30 menit pada kala I dan setiap 15 menit sesudah pembukaan lengkap
• Periksa ada atau tidak air ketuban bercampur mekonium(warna kehijauan)


Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima O2 cukup,sehingga mengalami hipoksia.Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam jangka waktu lama) atau akut.janin yang sehat adalah janin yang tumbuh normal,dengan usia gestasi aterm dan presentasi kepala.
     adapun janin yang beresiko tinggi untuk mengalami kegawatan /hipoksia adalah sbb:

·      Janin yang pertumbuhannya terlambat
·       Janin dari ibu yang diabetes
·       Janin dengan kelainan letat
·       Janin kelainan bawaan/infeksi


Gawat janin dalam persalinan dapat terjadi bila:
 
·      Persalinan berlangsung lama
·      Induksi persalinan dengan oksitosin
·      Ada perdarahan dan infeksi
·      Insufiensi Plecenta:postterm,pre eklamsi



Tanda Gawat Janin

1. Djj Abnormal
Djj ireguler dalam persalinan sangat bervariasi dan dapat kembali setelah beberapa waktu.bila djj tidak kembali normal setelah kontraksi, hal ini meninjukkan adanya hipoksia.
Bradikardia yang terjadi diluar saat kontraksi atau tidak menghilang setelah kontraksi menunjukkan adanya kegawatan janin.

   Takhikardia dapat merupakan reaksi terhadap adanya :
1. Demam pada ibu
2. Obat-obat yang menyebabkan takhikardia (misalnya obat tokolitik)
3. Amnionitis

Bila ibu tidak mengalami takhikardia.djj yang lebih dari 160 dpm meninjukkan adanya hipoksia.

2. Mekonium
Cairan amnion yang hijau tentang menunjukkan bahwa air ketuban jumlahnya sedikit.kondisi ini mengharuskan adanya intervensi .intervensi tidak perlu dilakukan bila air ketuban kehijauan tanpa tanda kegawatan janin atau fase aktif suatu persalinan presentasi bokong.(Saifuddin,2006)





































BAB III
PENUTUP



Bayi besar adalah bayi lahir  yang beratnya lebih dari 4000gram. menurut kepustakaan bayi yang besar baru dapat menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi 4500gram. 
Hidrosefalus Ialah keadaan dimana terjadi penimbunan caiaran otak didalam vertical otak,sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.Cairan yang tertimbun dalam vertikal biasanya antara 500-1500 ml akan tetapi kadang-kadang dapat mencampai 5 liter.Hidrochepalus sering disertai kelainan bawaan lain seperti spina bipida karena kepala janin terlalu besar dan tidak dapat berakomodasi dibagian bawah uterus maka sering ditemukan dalam letak sungsang.(Wiknjosastro,2007)
Anchepalus Ialah tidak ada otak atau tidak sempurna terbentuk dan atap tengkorak juga tidak ada dan merupakan suatu kelainan kongenital dimana tulang-tulang tengkorak hanya terbentuk bagian basal dari os frontalis,os parietalis dan os occipitalis hingga tampak gambaran penonjolan bola mata.
Gangguan pertumbuhan ini timbul antara hari ke 16-26 sesudah konsepsi dan merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan tuba neuralis.Kelainan anenchepalus ditemukan kira-kira 1x/1000 kelahiran hidup,kelainan pada bayi perempuan lebih banyak dari pada bayi laki-laki membuat diagnosis anenchepalus pada waktu lahir tidak sulit.Pada kehamilan dengan polihidramnion harus dipikirkan kemungkinan anenchepalus dengan pemerisaan ultrasonografik atau radiologi dapat ditentukan ada tidaknya kelainan tersebut.Pengobatan anenchepalus pada saat ini tadak ada dan biasanya bayi lahir matit,meninggal waktu persalinan atau beberapa jam setelah lahir.(Wiknjosastro,2007)
Kembar siam Adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu .Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.Kemungkinan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25% dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan(Wiknjosastro,2007)
     Gawat janin adalah keadaan ketika janin tidak memperoleh O2 yang cukup.Gawat janin dapat diketahui dari tanda-tanda sebagai berikut:
1. Frekuensi bunyi Djj ± 120X/I atau lebih dari 160X/i
2. Berkurangnya gerakan janin atau (janin normal bergerak lebih dari 10 x/hari)
3. Adanya air ketuban bercampur mekonium,warna kehijauan (jika bayi dengan letak kepala
).

2 komentar: